Minggu, 20 Oktober 2013

Belajar Menggunakan Mind Mapping

Mind map dapat membantu kita dalam sangat banyak hal. Mind map dapat membantu kita untuk:
1. Merencana
2. Berkomunikasi
3. Menjadi lebih kreatif
4. Menghemat waktu
5. Menyelesaikan masalah
6. Memusatkan perhatian
7. Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran
8. Mengingat dengan lebih baik
9. Belajar lebih cepat dan efisien

Menurut Michael Michalko, dalam buku terlarisnya Cracking Creativity, Mind Map akan:
1. Mengaktifkan seluruh otak
2. Membereskan akal dari ketulusan mental
3. Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan
4. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah
5. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian
6. Memungkinkan mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya. dan sebagainya

Ketika kita mulai membuat Mind map, kita akan bergabung dengan para jenius besar yang semuanya menggunakan unsur-unsur utama Mind map untuk menjadikan pikiran-pikiran mereka kasta mata, dan dengan demikian membantu mereka sendiri dan orang lain membuat lompatan-lompatan besar ke depan dalam bidang ilmu mereka. Para jenius ini antara lain:
Leonardo da Vinci- disebut sebagai "Jenius Millenium Terakhir"
Michelangelo- Pematung dan Seniman Besar
Charles Darwin- AHli Biologi
Sir Isaac Newton- Penemu Hukum Gravitasi
Albert Einstein- Penemu Hukum Relativitas
Pablo Picaso- Yang Mengubah Wajah Seni Abad ke 20
Thomas Edison- Penemu Bola Lampu, dan sebagainya


Yang Diperlukan Untuk Membuat Mind Map
1. Kertas Kosong
2. Pena dan pensil warna
3. Otak
4. Imajinasi

Einstein menyatakan
"Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan karena imajinasi tidak terbatas"

Tujuh Langkah dalam Membuat Mind Map
Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami
Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.
Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.
Karena garis lurus akan membosankan otak.
Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibiltas kepada Mind map.
Karena setiap gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata.

Sumber: Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia

Kritik Part II

Tiga Tahap Merespon Kritik
Ketika menerima kritik, begitu kritik disampaikan, sangat penting untuk menyadari bahwa kita lebih banyak memiliki kontrol dibanding pengkritiknya. Selanjutnya terserah Anda, apakah kritik tersebut menurut Anda perlu dan bermanfaat untuk ditindaklanjuti.
Pada dasarnya, terdapat tiga tahap yang kta lalui ketika menghadapi kritik:
TAHAP SATU: Menyadari
TAHAP DUA : Menilai
TAHAP TIGA: Bertindak

TAHAP SATU: MENYADARI
Dalam tahap menyadari, kita mengetahui bahwa kita sedang dikritik dan dengan segera insting kita ambil alih. Kita mungkin segera melakukan serangan balik, mengambil tindakan defensif, atau menjadi korban tak berdaya yang secara otomatis menerima nilai pengkritik begitu saja.

Serangan Balik
Ketika memberi serangan balik kepada pengkritik, kita sering menggunakan sarkasme, meruntuhkan keberaniannya, atau dengan sindiran. Terkadang kita benar-benar "bersemangat" dalam melakukan serangan balik dengan sarkasme, sehingga apabila kita memiliki audiens, kita akan disambut dengan tertawa keras-keras. Sarkasme sering mematika, dan ini tentu saja bukan merupakan cara bereaksi yang tepat untuk menghadapi kritik.
Menyerang dengan meruntuhkan kepercayaan diri pengkritik menunjukkan bahwa Anda tidak berniat membangun hubungan, tetapi hanya berupaya agar pengkritik kehilangan keberanian. Cara ini menghapus suasana dimana Anda bisa terus berbicara dengan pengkritik secara nyaman. Demikian pula pengkritik, tidak bisa berbicara secara nyaman lagi dengan Anda.
Ketika kita melakukan serangan balik kepada pengkritikyang agresif, mungkin kita merasa tidak mempengaruhi orang tersebut. Namun, sebenarnya kita menghujam lebih dalam dari yang kita duga. Sering, orang yang mengkritik kita sebenarnya merasa tidak aman.

Korban Tidak Berdaya
Respon sebagai "korban tak berdaya" atau reaksi pasif, juga tidak banyak membantu. Jika Anda tidak mengucapkan sepatah kata pun atau menerima kritik sebagai kritik yang sah tanpa menilainya lebih dahulu, Anda nampak seperti tidak memiliki kepercayaan diri dan kehilangan penghargaan dari orang lain dan diri sendiri! Kedua, kemungkinan Anda tidak akan benar-benar mengetahui apa yang dimaksudakn sesungguhnya oleh pengkritik, kecuali jika Anda meluangkan waktu untuk menilai kritik tersebut.
Pendekatan yang jauh lebih baik untuk menghadapi kritik adalah dengan menyadari bahwa kita sedang dikritik, itu saja- baru dengan cepat bergerak untuk menilai manfaat kritik tersebut.
Orang yang berusaha membentuk dirinya agar sesuai dengan semua orang akan segera mengerat dirinya sendiri-Charles M. Schwab

TAHAP DUA: MENILAI
Pada tahap 2, Anda menilai kritik yang disampaikan, maksud dari pengkritik, dan seberapa validkah kritik tersebut. Selidiki fakta yang berkaitan dengan kritik yang disampaikan untuk memastikan bahwa Anda benar-benar memahami ucapan dan maksud dari pengkritik. Untuk melakukan klarifikasi, ajukan pertanyaan berikut ini:
1. Apa sebenarnya yang telah terjadi?
2. Kapan hal tersebut terjadi?
3. Apa yang telah keliru?
Penting juga, Anda berusaha untuk mendapat kritik. Anda harus menjelaskan kritik apa yang ingin Anda peroleh untuk dinilai dan dengan cara seperti apa Anda ingin menerimanya. Karena Anda bisa mengontrol kritik tersebut, maka kemungkinan besar kritik tersebut bermanfaat untuk mencapai perbaikan dalam kinerja Anda.
Seteleh meneliti fakta, berusahalah untuk mempertimbangkan apakah kritik tersebut akurat atau tidak. Luangkan waktu untuk berpikir sebelum Anda memberi respon. Berusahalah jujur, tetapi jangan brutal terhadap diri sendiri. Tetaplah tenang dan fokuslah pada hasil "menang-menang".

TAHAP TIGA: BERTINDAK
Pada tahap akhir, Anda meutuskan tindakan apa, jika memang harus ada tindakan, yang ingin Anda ambil terhadap kritik tersebut.

Sumber: Hathaway, Patti. 2001. Memberi dan Menerima Kritik. Jakarta: PPM

Minggu, 01 September 2013

Kritik

Menanggapai Kritik
Kajian Simmon/ Bright mengenai kritik menemukan bahwa kemungkinan besar kita akan marah apabila kritik datang dari keluarga pasangan kita (24%), pasangan (22%), dan bawahan (21%). Namun, kita bisa menanggapinya dengan baik jika kritik datang dari guru, teman, ayah, atau atasan. Kita akan amat tersinggung oleh kritik yang mempertanyakan integritas kita (85%) dan mengenai kinerja kita (74%). Ditemukan, ternyata wanita lebih sensitif dalam bereaksi terhadap kritik dibanding pria. Sering terjadi, kesulitan dalam menangani kritik karena ternyata, paling tidak sebagian, kritik tersebut mengandung kebenaran. Jika kritik tersebut benar-benar keliru, mungkin tidak akan menyulitkan kita. Meskipun demikian, walaupun disampaikan secara buruk, kritik akan memaksa kita untuk memeriksa perilaku kita dan menarik beberapa kesimpulan.

Jenis Kritik

Pada dasarnya terdapat tiga jenis kritik yang kita terima: 1. kritik valid, bona fide, 2. kritik yang tidak valid, tidak berdasar, 3. kritik yang tidak jelas atau sekadar perbedaan pendapat.

1. Kritik VALID merupakan kritik yang paling sulit untuk kita tangani, karena dalam beberapa hal kita mengakui kebenarannya. Namun demikian, ada kecenderungan kita merespon kritik yang valid ini secara berlebihan, dan menanggapinya lebih penting dari yang seharusnya. Sebenarnya kita harus bisa menerima diri kita, termasuk ketika melakukan kesalahan. Kita harus ingat bahwa semakin besar kemungkinan kita akan membuat kesalahan, dan karenanya akan mendapat kritik. Tidak melakukan tindakan hanya karena ingin menghindari berbuat salah merupakan alternatif pengecut dan tidak produktif.

2. Kritik TIDAK BERDASAR atau tidak valid, muncul karena perilaku kita tidak sesuai dengan harapan orang lain. Orang sering tidak mengkomunikasikan harapannya sehingga besar kemungkinan kita untuk mengecewakan mereka. Tetapi, ini adalah kesalahan mereka, buka kesalahan kita. Selain itu, agar kritik bisa benar-benar bermanfaat, harus diungkapkan secara spesifik, dengan istilah yang konkret, sehingga kita bisa memahami harapannya dan mengambil tindakan yang tepat jika kita memilih untuk mengambil tindakan.

3. KRITIK YANG TIDAK JELAS atau kritik yang hanya sekedar menunjukkan adanya perbedaan pendapat. Pada jenis kritik ini, pengkritik adalah rang yang beranggapan bahwa mereka memiliki nilai dan metode yang lebih baik dibanding nilai dan metode yang Anda miliki. Kritik semacam ini sering sangat efektif untuk menutupi perasaan yang sesungguhnya, seperti rasa cemburu, takut terhadap sesuatu yang tidak dikenal, rasa tidak aman, atau aroganis. Tetapi, sebagaimana terhadap kritik-kritik jenis lain, kritik jenis ini penting untuk kita hadapi karena kemungkinan pengkritik memang memiliki perasaan yang harus kita perhitungkan. Pendek kata, jenis kritik ini mungkin lebih berkaitan dengan pengkritik daripada dengan kita.

Sumber: Hathaway, Patti. 2001. Memberi dan Menerima Kritik. Jakarta: PPM

Senin, 26 Agustus 2013

Gayatri, Doktor Cilik Yang Menguasai 13 Bahasa

Gayatri Wailissa, seorang remaja putri kelahiran Ambon, Maluku, dari pasangan Deddy Darwis Wailissa dan Nurul Idawaty. Anak cerdas dan berbakat ini menunjukkan bahwa siapapun dapat maju. Seperti dirinya yang datang dari keluarga sederhana. Ayahnya hanyalah seorang pengrajin kaligrafi kaki lima sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Di usianya yang baru 16 tahun Gayatri telah mampu berkomunikasi dalam 13 bahasa asing. Segudang prestasi pun pernah dia raih, mulai dari level nasional hingga internasional.

Ketertarikan Gayatri dalam mempelajari berbagai bahasa bermula saat Ia sedang menonton kartun berbahasa Inggris saat berusia 10 tahun. Karena tidak mengerti apa yang diucapkan dalam kartun itu, Gayatri merasa penasaran dan tertarik untuk belajar bahasa Inggris. Menurut Gayatri, Ia tak pernah menempuh sebuah kursus untuk menguasai sebuah bahasa. Ia hanya belajar melalui buku, flm dan musik. Ia juga punya kebiasaan unik berbicara dalam bahasa asing di depan cermin guna memperlancar kemampuan berbahasanya. Hingga saat ini Gayatri telah menguasai 13 bahasa asing meliputi bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, India, Rusia dan Thailand.

Selain kemampuannya dalam bidang bahasa, Gayatri juga memiliki bakat dan prestasi dalam banyak bidang lain. Di waktu luangnya, Gayatri aktif diberbagi bidang diantaranya adalah instruktur teater, penyiar radio, penerjemah bahasa, dan bahkan menulis berbagai karya sastra. Ia juga pernah meraih medali perunggu dalam Olimpiade Sains Astronomi 2012. Tidak hanya itu Ia juga menjadi wakil Indonesia untuk Duta Anak tingkat ASEAN. Ia bahkan menjadi delegasi tunggal (anak) Indonesia yang mewakili Konferensi ASEAN tahun 2012 di Thailand dan delegasi tunggal (anak) Indonesia dalam konferensi ASIA-Pasifik tahun 2013 di Nepal. Di konferensi tersebut, Gayatri kerap mempresentasikan isu-isu dan solusi terkait permasalahan anak.

Ada pengalaman unik saat Gayatri mewakili Indonesia dalam Convention on the Right of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN di Thailand. Dalam forum tersebut kebanyakan pesertanya hanya menggunakan bahasa asalnya saat berbicara. Melihat keadaan ini Gayatri lalu menwarkan diri untuk menjadi penerjemah bagi anak-anak yang lain. Berkat aksinya ini kemampuan Gayatri dalam berbahasa mendapat apresiasi dari peserta lain dan Ia mendapatkan gelar doktor.

Berkat kemampuannya berbahas asing dan berbagai prestasinya, Gayatri mendapat banyak tawaran beasiswa untuk belajar di luar negeri. Ia juga mendapatkan berbagai tawaran untuk bekerja di beberapa organisasi dunia termasuk PBB. Hanya saja sampai saat ini Ia belum memutuskan kemana Ia akan melanjutkan masa depannya. Yang jelas Ia berharap dimasa depan Ia akan bisa menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa ini.

Ada sebuah petikan kata-kata Gayatri yang sangat berkesan bagi Saya “tidaklah penting siapa kita, yang terpenting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan apa yang mampu kita perbuat”. Saya berharap akan ada lebih banyak Gayatri-Gayatri lain yang terus bermunculan di negeri ini. Dan semoga generasi baru ini bisa membawa perubahan pada negara kita, Indonesia, menuju kearah yang lebih baik. Bagi yang ingin melihat aksi Gayatri berpidato menggunakan bahasa asing, silahkan klik di sini.


Sumber : Kick Andy Show
Ditulis oleh Bibit Suhardi pada Sabtu, 20 Juli 2013

Minggu, 18 Agustus 2013

Berpikir Positif

Pikiran positif adalah pikiran yang dapat membangun dan memperkuat kepribadian atau karakter. Ini juga berarti bahwa kita bisa menjadi pribdai yang lebih matang, lebih berani menghadapi tantangan, dan melakukan hal-hal yang hebat. Pikiran positif tak akan membuat kita terhetnti karena keterbatasan atau kelemahan kita, namun pikiran positif justru akan membuat kita mencari kekuatan kita hari demi hari.
Pascal pernah mengutarakan kalimat-kalimat bijak, yang sekiranya berbuyni seperti ini:
Pikiran positif datang dari kepercayaan, pikiran negatif datang dari keragu-raguan; rasa takut yang benar adalah rasa takut yang digabungkan dengan harapan, karena itu lahir dari kepercayaan, serta kita berharap pada Tuhan yang kita yakini; sementara rasa takut yang salah digabungkan dengan keputusasaan, karena kita takut pada Tuhan; beberapa orang takut kehilangan-Nya, sementara yang lain takut mencarinya.

Formula Berpikir Positif
Setelah kita mengenal kekuatan berpikir positif, lalu bagaimana caranya kita mulai berpikir positif
Self talk. Rahasia yang pertama ini diungkapkan oleh Joel Chue, seorang penulis buku “Secrets to unlocking your real potentials”. Menurut Joel, diawal hari, sebelum kita memulai berbagai kegiatan kita atau bahkan di hari sebelumnya, kita perlu berkata pada diri kita bahwa hari ini kita akan berpikir positif, bertindak positif, dan meraih hal-hal yang positif. Lalu, kita putar “film kegiatan kita” di hari itu, dan mencoba mencari celah mengenai hal-hal positif apa yang bisa kita terapkan hari itu.

Biasa menjadi luar biasa. Kalau rahasia yang satu ini sudah diungkapkan oleh Howard Schultz yang berhasil menjadikan kedai kopi biasa menjadi luar biasa bahkan menjadi menggurita di seluruh dunia. Jadi, jika Anda bosan dengan hal yang biasa, coba jadikan luar biasa dengan cara yang berbeda atau untuk tujuan yang berbeda, sehingga hasilnya juga akan secara signifikan berbeda.
Melihat kedepan. Banyak orang yang menjadi putus asa karena mereka hanya memfokuskan pikiran dan pandangan mereka pada hal-hal yang berada di depan mata mereka saja. Mereka tidak mau menunggu atau mencoba untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda untuk mendapat pandangan yang berbeda, atau melihat dengan lebih luas, sehingga bisa melihat secara lebih lengkap apa yang sedang terjadi, bukan hanya apa yang berada di hadapan mereka. jika seorang buta hanya memegang ekor gajah yang kecil, maka ia berpikir bahwa yang dihadapannya adalah binatang kecil. Tetapi jika ia mau menganalisa dengan lebih menyeluruh, maka ia bisa menemukan bahwa yang dihadapi adalah binatang yang besar, yang ada dihadapannya hanyalah sebagian kecil dari tubuh binantang tersebut, yaitu ekornya yang kecil. Demikian juga dengan kita. seringkali kita terpana pada kesulitas kecil, kita tidak mau melihat “hadiah” dibalik kesulitasn yang sudah menunggu kita. Dengan berpikir posited, kita akan termotivasi untuk melihat jauh kedepan, sehingga kesulitasn ini tidak akan menjadi batu sandungan bagi kita untuk maju.

Berpikir mungkin
Kata mungkin ternyata memiliki kekuatan dahsyat. Dengan berpikir mungkin, kita akan terdorong untuk mencoba, mencari alternative solusi, dan mencari dukungan yang diperlukan, menggunakan alat atau fasilitas yang bisa kita manfaatkan untuk mewujudkannya. Nah, berpikir mungkin, membuat kita berpikir positif atau berpikir sukses, karena segala sesuatu bisa diraih. Dulu orang akan terbahak jika ada yang menyampaikan ide manusia untuk mendarat di bulan. Tetapi, saat ini hal itu sudah bukan hal yang mengherankan lagi terjadi karena ada orang-orang yang berpikir “mungkin”, lalu mencari cara dan mencoba berbagai cara agar kemungkinan tersebut bisa diwujudkan.

Sumber: Elsa Sakina. 2008. Berpikir Benar, Berpikir Positif

Sembel, Roy. Formula Rahasia Berpikir Positif

Jumat, 16 Agustus 2013

Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi

Memilih jurusan kuliah pada dasarnya merupakan sebuah proses yang sudah dimulai sejak masa anak-anak. Kesempatan, stimulasi, pengalaman apa saja yang diberikan pada anak sejak kecil secara optimum dan konsisten, itu akan menjadi bekal, modal dan fondasi minat dan bakatnya. Makin banyak dan luas exposure-nya, makin anak tahu banyak tentang dirinya, tapi makin sedikit exposure nya, makin sedikit juga pengetahuan anak tentang dirinya. Menurut Gunadi et al (2007), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat, berikut tips memilih jurusan yang tepat menurut Gunadi (2007):

Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya anak punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternative profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.

Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Anak perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak past sukses seperti yang di iklankan.

Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi motivasi belajar seperti yang telah dijelaskan di atas.

Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya. Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar / tidak senang disuruh menghadapi anak murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.

Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita anak. Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Jika anak bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, anak kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.

Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika anak memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga jika dirinya tidak masuk di alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya. Pemilihan alternative studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan anak, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.

Sumber: Pudji Susilowati, S.Psi (2006) Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi : Jakarta

Kamis, 15 Agustus 2013

Manajemen Waktu

Pengelolaan waktu (time management) adalah ihwal bagaimana mengorganisasikan diri anda sendiri agar bias memanfaatkan sebaik mungkin waktu anda dan menjadi lebih efektif. Pada satu sisi ekstrim, mungkin saja kita mencurahkan waktu yang banyak, mengerjakan sesuatu secara tidak bertujuan dari satu subjek ke subjek lainnya, tetapi hanya menghasilkan kemajuan yang kecil. Pada sisi ekstrim lainnya, anda dapat bekerja dengan waktu yang singkat, tetapi dengan bekerja secara lebih bertujuan adna dapat menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan efisien.
Tidak ada satu cara tunggal dalam pengelolaan waktu yang terbaik dan dapat menyelesaikan semua siatusi belajar. Yang utama adalah mencobakan cara yang sesuai pola kerja anda sendiri, kemudian mencocokannya sampai anda merasa lebih nyaman (comfortable) menggunakannya dan bekerja baik bagi diri anda.
Berikut di kemukakan beberapa petunjuk pengelolaan waktu yang dapat dicobakan:
1. Perencanaan adalah hal penting yang harus dilakukan jika anda dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikanpada waktu yang terbatas, seperti dalam membuat tugas PR mengarang, membuat laporan, dan sebagainya.
2. Jika anda dihadapkan pada tugas-tugas yang banyak dan/atau sulit, usahakanlah memecah-mecah atau menguraikan tugas-tugas menjadi sub-sub tugas yang lebih memungkinkan untuk dapat dikelola
3. Hindari membuang-buang waktu dengan aktivitas tidak produktif. Sebagai
contoh, ketika diberikan suatu daftar bacaan, adalah lebih baik menyeleksi bagian-bagian mana yang perlu anda baca, ketimbang secara serta-merta berusaha membaca setiap halaman dalam buku. Di samping itu, disarankan agar tidak menghabiskan waktu sore untuk menulis ulang catatan yang anda sudah buat pada saat mengikuti pelajaran di sekolah pagi harinya.
4. Anda hendaknya mencurahkan konsentrasi penuh anda untuk
melaksanakan tugas pada jam-jam di mana biasanya anda berada pada energy puncak anda. Pada kebanyakan orang, saat seperti ini terjadi selama akhir pagi sekitar jam 10.30-12.30.
Cobakan pola kerja anda dengan berbagai teknik pengelolaan waktu hingga anda menemukan pola yang paling cocok untuk diri anda. Sebagai contoh,jika anda hanya memiliki waktu 20 menit untuk bekerja, berusahalah mengerjakan yang dapat diselesaikan dalam 20 menit itu, daripada mencoba mengerjakan tugas yang banyak yang tidak mungkin dapat diselesaikan. Akhirnya, rawatlah diri anda sendiri berikan diri anda cukup waktu istirahat dan berilah reward diri anda ketika anda telah berhasil merampungkan suatu tugas.

MANAJEMEN WAKTU BELAJAR

Pengembangan keterampilan manajemen waktu bagaikan suatu perjalanan yang mungkin dimulai dengan Petunjuk ini, namun membutuhkan praktik dan bimbingan orang lain sepanjang jalan.

Satu tujuan pokok, yaitu membantu diri kamu sendiri menjadi lebih menyadari bagaimana kamu harus memanfaatkan waktu sebagai suatu sumber dalam mengorganisasi, membuat prioritas, dan menjalani dengan sukses studi anda,dalam konteks aktivitas kompitisi dengan teman, pekerjaan, keluarga, dsb

Pertama: cobalah praktikkan latihan dalam manajemen waktu

Berikut dikemukakan beberapa strategi dalam menggunakan waktu:
1. Kembangkan batas waktu belajar
Sekitar 50 menit? Berapa lama itu berlangsung sampai kamu
menjadi gelisah?
2. Beberapa siswa membutuhkan lebih banyak istirahat karena berbagai alasan
Materi yang lebih sulit mungkin juga membutuhkan lebih sering
istirahat.
3. Review dan perbaharui skedul mingguan
Prioritaskan tugas-tugas pokok
Ketika belajar, jadikan kebiasaan memulai dari subjek atau tugas yang paling sulit
4. Kembangkan alternative tempat belajar yang bebas dari gangguan untuk memaksimalkan konsentrasi
5. Manfaatkan "waktu mati ( dead time")?
Pikirkan untuk menggunakan jalan-jalan, bepergian, dan sebagainya untuk belajar sedikit demi sedikit
6. Review belajar dan bacaan kamu sevekum masuk kelas
7. Review materi pelajaran segera setelah keluar kelas (Lupa paling besar terjadi dalam 24 jam tanpa review)
8. Buat jadwal kegiatan untuk peristiwa-peristiwa kritis: penyusunan makalah, presentasi, ujian, dan sebagainya
9. Kembangkan kriteria untuk menyesuaikan skedul kamu dengan kebutuhan baik akademik maupun non-akademik

Alat bantu yang efektif dalam mengelola waktu, antara lain:

1. Daftar Kegiatan yang Harus Dilakukan ("To Do" list)
Tulislah hal-hal yang harus kamu lakukan,kemudian putuskan apa yang akan dilakukan pada saat ini, apa yang dijadwalkan berikutnya, apa yang diserahkan pada orang
untuk menyelesaikannya, dan apa yang dapat ditangguhkan untuk priode berikutnya
2. Rencana harian/mingguan (Daily/weekly planner)
a. Tulis janji, jadwal mata pelajaran, dan pertemuan-pertemuan pada buku catatan kronologis
b. jika kamu lebih bertipe visual, buatlah sketsa tetang jadwal kamu
c. Hal pertama yang dilakukan di pagi hari, mengecek apa yang didahulukan hari ini.
d. Sebelum tidur, selalulah mengetahui apa yang perlu disiapkan untuk esok harinya.
3. Rencana Jangka Panjang (Long term planner)
a. Gunakan daftar rencana bulanan yang memungkinkan kamu dapat merencanakan terlebih dahulu
b. Perencanaan jangka panjang juga akan berfungsi sebagai pengingat untuk secara konstruktif merencanakan waktu bagi diri sendiri.

Sumber: Abdullah Pandang. 2012-2013. Manajemen Waktu Belajar. UPT Layanan Konseling dan Psikologi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Senin, 05 Agustus 2013

Agenda

Minggu, 04 Agustus 2013

Jurnal